Kamis, 27 November 2014

EKONOMI INTERNASIONAL

Nama          : Praseptio Mandarizal
Kelas           : 4EA12
NPM             : 15211554
Jurusan      : Manajemen

1. Terangkan pengaruh pemberlakuan tarifterhadap Term of Trade (ToT) dan apa kaitannya dengan ekonomi negara tersebut.

Jawaban :
Pengaruh pemberlakuan tarif terhadap Term of Trade (ToT) :
1.Terjadinya penurunan terhadap impor kare harga barang menjadi lebih mahal.
2.Mendistribusikan pendapatan dari konsumen domestik ke produsen domestik.
3.Mendistribusikan pendapatan dari sektor ekonomi yang sumber dayanya melimpah ke sektor lain yang sumber dayanya kurang kompetitif.

Dampak negatif berupa production distortion lost, tarif menyebabkan produsen domestik memproduksi terlalu banyak barang sehingga tidak semuanya dijual dengan harga yang menguntungkan.
Kaitannya dengan ekonomi negara tersebut :
Pemberlakuan tarif oleh pemerintah negara besar yang bersangkutan akan menurunkan volume perdagangannya, namun dalam waktu bersamaan juga akan meningkatkan nilai tukar perdagangannya (Term of Trade). Selanjutnya tingkat kesejahteraan secara keseluruhan akan dapat meningkat, menurun atau konstan, tergantung mana yang lebih unggul antara dampak negatif dari penurunan volume perdagangan atau dampak positif yang bersumber dari peningkatan nilai tukar perdagangannya.

2. Apa yang dimaksud dengan tarif optimal dan bagaimana cara menentukannya?

Jawaban :
Tarif optimal adalah tingkat tarif yang dapat memaksimalkan mafaat netto yang bersumber dari perbaikan nilai tukar perdagangan sehingga dapat melunturkan dampak negatif yang diakibatkan oleh berkurangnya volume perdagangan.

Cara menentukannya :
Negara besar beranjak dari perdagangan bebas dan memberlakukan tarif, maka sampai batas tertentu, kesejahteraannya akan meningkat hingga ketitik maksimal. Pada titik itulah tarifnya disebut tarif optimal.Negara – negara yang menjadi mitra perdagangan akan ikut menerapkan tarif sampai ketitik optimal demi membela kepentingan mereka sendiri.

             3. Terangkan suatu subsidi di suatu negara terhadap negara lain.

Jawaban :
Kebijakan subsidi biasanya diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan bersaing di pasar internasional. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan sebesar subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus ke arah perang subsidi. Hal ini karena, semua negara ingin mendorong ekspornya dengan cara memberikan subsidi.

4. Terangkan mengapa migrasi juga dapat menurunkan tingkat kemakmuran pekerja yang bermigrasi meskipun upah yang diterima lebih tinggi?

Jawaban :
Karena orang yang bermigrasi belum tentu mendapat kesejahteraan hidup yang sama meskipun upah tinggi tetapi biaya hidupnya juga tinggi sehingga kesejahteraan hidup belum tentu terjamin.

5. Terangkan apa pengaruhnya terhadap nilai tukar rupiah jika:
a.Permintaan ekspor naik
b.Tingkat bunga negara asing naik
c.Berkurangnya pembayaran hutang luar negeri

Jawaban :
a.Pengaruh terhadap nilai rupiah jika ekspor naik adalah ekspor didalam negeri akan mengalami kenaikkan karena nilai tukar rupiah melemah.
b.Jika tingkat suku bunga negara asing naik maka rupiah akan menurun nilai tukarnya.
c.Dengan berkurangnya hutang luar negeri maka rupiah akan menguat nilai tukarnya.

                   6. Jika suatu negara untuk mempertahankan atau meningkatkan ekspor dengan cara intervensi nilai tukar menjadi lebih rendah (terdepresiasi). Jelaskan pengaruhnya terhadap inflasi dan jika ada bagaimana langkah preventif yang dilakukan pemerintah.
Jawaban :
Jika suatu negara menurun nilai tukar uangnya maka inflasi dari negara tersebut akan meningkat karena harga barang-barang impor akan naik dan harganya akan melonjak, tindakan preventif adalah dengan cara menaikkan tingkat suku bunga agar uang masyarakat lebih terkontrol. 

Kamis, 12 Juni 2014

BAHASA INDONESIA : IKHTISAR DARI ARTIKEL

PERMASALAHAN KEMACETAN

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi dikota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta.
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
·         Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan.
·         Terjadi kecelakaan terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas.
·         Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan.
·         Ada perbaikan jalan.
·         Bagian jalan tertentu yang longsor.
·         Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu
Lintas antara lain
Meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:

1.      Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan.
2.      Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah.
3.      Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.


BAHASA INDONESIA : Artikel dan Kerangka Karangan

Permasalahan Kemacetan

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi dikota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta. Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di JakartaBalikpapanSurabaya, BandungMedan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
·         Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan.
·         Terjadi kecelakaan terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas.
·         Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan.
·         Ada perbaikan jalan.
·         Bagian jalan tertentu yang longsor.
·         Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.
·         Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di lajur kanan dsb.
·         Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
·         Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.

Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan :
·         Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah.
·         Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah.
·         Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek,radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi.
·         Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan
·         mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.
·         Meningkatkan stress pengguna jalan.
·         Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulanspemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.










Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu
lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya  meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan  Meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:

1.      Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan.
2.      Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah.
3.      Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
4.      Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover.
5.      Mengembangkan inteligent transport sistem.

Tema   : Informasi
Tujuan : Menganalisa kelebihan dan kekurangan
Judul   : Permasalahan Kemacetan

       I.            Penyebab kemacetan di Jakarta
    II.            Dampak negatif kemacetan
 III.            Pemecahan permasalahan kemacetan
·         III.1 Peningkatan kapasitas


SUMBER :
http://gillangprayogo.blogspot.com/2013/11/artikel-dan-sistematika-kerangka.html

Rabu, 26 Maret 2014

BERPIKIR dan BERNALAR

NAMA  : PRASEPTIO MANDARIZAL
KELAS  : 3EA12
NPM      : 15211554



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Pikir dalam kamus bahasa Indonesia berarti akal budi, ingatan, angan – angan, kata dalam hati, kira, sangka atau dalam arti lain berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Berfikir mencakup segala aktivitas mental, kita berfikir saat memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko. Kita berfikir saat melamun sambil menunggu mata kuliah pengantar psikologi dimulai. Kita berfikir saat menulis artikel, menulis makalah, puisi, membaca buku, menulis surat, merencanakan liburan, atau menghawatirkan persahabatan yang terganggu, atau terkadang ada suatu problema yang harus ia hadapi. 

B.     Rumusan maslah
Dalam makalah ini terdapat rumusan masalah, antara lain :
1. Apa pengertian berpikir ?
2. Apa pengertian bernalar ?


C.    Tujuan pembahasan
Dari rumusan masalah diatas, terdapat beberapa tujuan, antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian dari berfikir.
2. Untuk Mengetahui pengertian dari bernalar




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Berfikir
Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan berfikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadirannya seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagaan atau wawasan tentang objek tersebut.
Berfikir juga berarti berjerih – payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Dalam berfikir juga termuat kegiatan meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur, mengevaluasi, membandingkan, menggolongkan, memilah – milah, atau membedakan, menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan – kemungkinan yang ada, membuat analisis dan sintesis, menalar, atau menarik kesimpulan dari premis – premis yang ada, menimbang dan memutuskan.

Kegiatan berfikir, biasanya dimulai ketika muncul keraguan dan pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan persoalan atau masalah yang memerlukan pemecahan. Kegiatan berfikir juga dirangsang oleh kekaguman dan keheranan dengan apa yang terjadi atau dialami. Dengan menimbulkan pertanyaan – pertanyaan untuk dijawab . jenis, banyak, sedikit, dan mutu pertanyaan yang diajukan bergantung pada minat, perhatian, sikap ingin tahu, serta bakat dan kemampuan subjek yang bersangkutan.

B.   Pengertian Bernalar
Penalaran berasal dari kata nalar yang memiliki imbuhan pe – an. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari sebenarnya kita menggunakan nalar. Nalar sama artinya dengan berpikir. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, penalaran adalah :
1. Cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran. Contoh : kepercayaan takhayul serta – yang tidak logis haruslah dikikis habis
2. Hal yang mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman
3.  Proses mental dengan mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

C.     Berfikir dan Bernalar
Menurut Sudarminta sesungguhnya berfikir lebih luas dari sekedar bernalar. Bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar ada tiga bentuk :
- Induktif : proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum ( universal ) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus ( particular ).
- Deduktif : penarikan kesimpulan khusus berdasarkan hukum atau pernyataan yang berlaku umum.
- Abduktif : penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.
Kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep berfikir. Penalaran adalah kegiatan berfikir seturut asas kelurusan berfikir atau sesuai dengan hukum logika. Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis belum menjamin bahwa kesimpulan ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar. Dalam bernalar memang belum ada benar – salah. Yang ada adalah betul – keliru, sahih atau tak sahih.

D.    Macam-macam Berpikir
Secara garis besar, ada dua macam berpikir :

1. Berpikir Autistik
adalah proses berpikir yang sangat pribadi menggunakan simbol-simbol dengan makna yang sangat pribadi, contoh nya mimpi,menghaual atau wishful thinking.

2. Berpikir Realisik
adalah proses berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
Menurut Rakhmat (1994;69) ada tiga macam berpikir Realistik :

*Berpikir Deduktif
Kata deduktif berasal dari deduksi. Maka berpikir deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari proposisi yang sudah ada, menuju proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.

*Berpikir Induktif
Kata Induktif berasal dari induksi. Maka berpikir induksi adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan.

*Berpikir Evaluatif
adalah berpikir secara kritis, menilai baik – buruknya, tapat atau tidak nya suatu gagasan.

E.    Persyaratan bernalar
Seseorang dapat dikatakan bernalar jika ia sudah memenuhi syarat yang benar dalam bernalar. Adapun syarat-syarat tersebut, yaitu :
1. Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
2. Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

F.    Macam-macam bernalar
Macam Penalaran

Penalaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Pada tulisan ini, hal yang akan dibahas adalah penalaran induktif.

Penalaran Induktif 

Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. 

Macam-macam Penalaran Induktif

1. Generalisasi

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh :
Pada pembagian nilai hasil ujian Algoritma kelas 1KA19 dari 50 mahasiswa, hanya 10 mahasiswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata. Maka, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 1KA19 pintar.

Generalisasi sendiri dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

a. Generalisasi Sempurna
Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contoh : Sensus penduduk.

b. Generalisasi Tidak Sempurna
Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Contoh : Semua remaja perempuan di Indonesia menyukai Kpop.

2. Analogi

Analogi Induktif adalah suatu cara berfikir yang di dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti. Jika memiliki suatu kesamaan dari yang penting, maka dapat disimpulkan serupa dalam beberapa karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat persamaan kebetulan dan perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka tidak dapat dibuat suatu kesimpulan. Tujuan dari analogi adalah :
·                     Untuk meramalkan kesamaan
·                     Untuk menyingkapkan kekeliruan
·                     Untuk menyusun klasifikasi
Contoh :
Desy berhasil lulus dengan nilai UAN yang bagus karena belajar setiap hari, maka Desy akan lolos SNMPTN jika belajar lebih giat setiap hari.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sarana ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh yang berupa bahasa, logika, matematika dan statistik. Prosedur yang merupakan metode ilmiah sesungguhnya tidak hanya mencakup pengamatan dan percobaan seperti dikemukakan dalam salah satu definisi di atas. Masih banyak macam prosedur lainnya yang dapat dianggap sebagai pola-pola metode ilmiah, yaitu analisis (analysis), pemerian (description), penggolongan (classification), pengukuran (measurement), perbandingan (comparison), survei (survey). Pada hakikatnya berikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk membedakan antara manusia dan mahkluk lain.Berfikir juga berarti berjerih – payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Berfikir lebih luas dari sekedar bernalar.Berfikir merupakan daya yang paling utama serta merupakan ciri yang khas yang membedakan manusia dan hewan. Manusia dapat berfikir karena manusia mempunyai bahasa, sedangkan hewan tidak.



Daftar Pustaka :
http://adrianysafira.blogspot.com/2014/03/berpikir-dan-bernalar.html
http://witarahmawati.blogspot.com/2014/03/berpikir-dan-bernalar.html
http://srinurjanahapriani.blogspot.com/2014/03/berpikir-dan-bernalar.html