Sabtu, 23 Juni 2012

Pengertian Causative Verb ( Kata Kerja Kausatif )



Causative Verb adalah kata kerja utama atau pokok yang digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang menyuruh atau menyebabkan orang lain melakukan sesuatu , atau bisa juga menunjukkan bahwa seseorang/sesuatu secara tidak langsung bertanggung jawab terhadap sebuah tindakan.
Causative dapat dibagi menjadi 6 yaitu :
Causative Have , Causative Make , Causative Let , Causative Help , Causative Want ,dan  Causative Get.
Contoh :
Have
Have merupakan causative verb yang umum. Ketimbang melakukan sesuatu dengan diri kita sendiri, kita “menyuruh” orang yang lain untuk melakukannya. Bentuknya sebagai berikut:
Kata kerja “to have” + objek + past participle (verb 3). Contoh:
- I had my jacket cleaned yesterday.
- Did you have your computer fixed?

Let
Let digunakan untuk membolehkan seseorang melakukan sesuatu.
Bentuknya adalah let + orang + verb. Contoh:
  • John let me drive his new car.
  • Will your parents let you go to the party?
  • I don’t know if my boss will let me take the day off.

Make
Make digunakan untuk memaksa seseorang melakukan sesuatu.
 Bentuknya adalah make + orang + verb. Contoh:
  • My teacher made me apologize for what I had said.
  • Did somebody make you wear that ugly hat?
  • She made her children do their homework.
Get
Get Pengertiannya adalah "untuk memastikan bahwa sesuatu telah dikerjakan oleh seseorang."
Bentuk kalimatnya [get + person + to + verb].
Contoh:
·         Susie got her son to take the medicine even though it tasted terrible.
·         How can parents get their children to read more?
·         The government TV commercials are trying to get people to stop smoking.

  HELP
Help juga bukanlah betul-betul sebuah causative verb, tapi umumnya dianggap sebagai causative verbs daalm buku-buku grammar. Help biasanya diikuti oleh kata kerja pertama murni, tapi dapat di ikuti oleh to infinitive pada beberapa kasus. Help berarti membantu atau menolong.
Rumus: subject + help + complement + [kata kerja pertama murni]/[to infinitive]
Contoh:
·         Muh. Hasan basri helped Mutia Izza wash his dishes.
·         Muh. Hasan basri helped Mutia Izza to wash his dishes.
         

           


Soal – Soal

1. Each of students ……. received an invitation.
A. having
B. have
C. has

D. be having
E. to have



2. The school has a lot of classrooms. Each of them ….…equipped with an overhead projector.
A. are
B. is
C. they are
D. being
E. to be


3. Neither the football players nor their coach …… satisfied with referee's decision.
A. was
B. be
C. were
D. being
E. he was



4. Six hundred miles …..a long distance to drive in one day.
A. to be
B. are being
C. it is
D. they are
E. is



5. The name of a river passing through some big towns …..the title of a popular Indonesian song.
A. it has become
B. has become
C. having become
D. to have become
E. have become



6. Many of my students can afford to buy a ticket for the Michael Jackson show, the majority ….. from well to do families.
A. to come
B. coming
C. comes
D. they come
E. come



7. The shipment of logs from China ……..because of the bad weather.
A. they have been postponed
B. being postponed
C. been postponed
D. has been postponed
E. to be postponed



8. It was a miracle that neither of the passengers nor the driver …. injured in the accident.
A. they were
B. was
C. to be
D. were
E. he was


9. The increase in the sales of new cars ….. not expected to make traffic jams worse.
A. is
B. are
C. be
D. being
E. to be



10. In the next poetry contest, each of the contestants …. expected to be more critical and more accurate in pronunciation.
A. is
B. are
C. they have
D. to be
E. being



11. The way he smiles and talks always ….. many beautiful girls.
A. to attract
B. it attracts
C. attracts
D. attracting
E. attract



12. One of the problems faced by foreign businessmen …. the frequent changing of regulations.
A. are
B. is being
C. Be
D. is
E. to be



13. Because of the monetary crisis, the number of people without jobs ….. at the moment.
A. increase
B. is increasing
C. increase
D. was increasing
E. will increase



14. At the beginning of the semester , every student …… given a new time-table.
A. he is
B. they are
C. are
D. is
E. be


15. Is Yanti still in the Training Department?
No, She ……to the sales department.
A. has transferred
B. being transferred
C. has been transferring
D. to be transferred
E. has been transferred



16. Her book is not here anymore. It must have …….. .
A. being taken away
B. took away
C. taken away
D. been taking away
E been taken away



17. This is a very popular TV program. Every week it ……. by millions of people.
A. watches
B. being watched
C. is watched
D. has watched
E. to be watched



18. Can we get tickets for the second show of the “Jurassic park?” I think they ……
A. are sold out
B. are to be sold out
C. have been sold
D. be sold out
E. are selling them out



19. What happened to her T shirt? Oh, … when she jumped over the fence.
A. It was torn
B. to be torn
C. It tore
D. tearing
E. be torn



20. I don't know how to arrange these flowers. I'd rather ……
A. do it
B. have to do it
C. have it done
D. it has been done
E. have done it


Cyber Crime dan perkembangannya di Indonesia




Kebutuhan dan penggunaan akan teknologi informasi yang diaplikasikan dengan Internet dalam segala bidang seperti e-banking, ecommerce,e-government, e-education dan banyak lagi telah menjadi sesuatu yang lumrah. Bahkan apabila masyarakat terutama yang hidup di kota besar tidak bersentuhan dengan persoalan teknologi informasi dapat dipandang terbelakang atau ”GAPTEK”. Internet telah menciptakan dunia baru yang dinamakan cyberspace yaitu sebuah dunia komunikasi berbasis komputer yang menawarkan realitas yang baru berbentuk virtual (tidak langsung dan tidak nyata). Walaupun dilakukan secara virtual, kita dapat merasa seolah-olah ada di tempat tersebut dan melakukan hal-hal yang dilakukan secara nyata, misalnya bertransaksi, berdiskusi dan banyak lagi, seperti yang dikatakan oleh Gibson yang memunculkan istilah tersebut pertama kali dalam novelnya: “A Consensual hallucination experienced daily billions of legitimate operators, in every nation…A graphic representation of data abstracted from the banks of every computer in the human system. Unthinkable complexity. Lines of light ranged in the non-space of the mind, clusters and constellations of data. Like city lights, receeding”.

Perkembangan Internet yang semakin hari semakin meningkat baik teknologi dan penggunaannya, membawa banyak dampak baik positif maupun negatif. Tentunya untuk yang bersifat positif kita semua harus mensyukurinya karena banyak manfaat dan kemudahan yang didapat dari teknologi ini, misalnya kita dapat melakukan transaksi perbankan kapan saja dengan e-banking, e-commerce juga membuat kita mudah melakukan pembelian maupun penjualan suatu barang tanpa mengenal tempat. Mencari referensi atau informasi mengenai ilmu pengetahuan juga bukan hal yang sulit dengan adanya e-library dan banyak lagi kemudahan yang didapatkan dengan perkembangan Internet. Tentunya, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi Internet membawa dampak negatif yang tidak kalah banyak dengan manfaat yang ada. Internet membuat kejahatan yang semula bersifat konvensional seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer secara online dengan risiko tertangkap yang sangat kecil oleh individu maupun kelompok dengan akibat kerugian yang lebih besar baik untuk masyarakat maupun negara disamping menimbulkan kejahatan-kejahatan baru.

Banyaknya dampak negatif yang timbul dan berkembang, membuat suatu paradigma bahwa tidak ada komputer yang aman kecuali dipendam dalam tanah sedalam 100 meter dan tidak memiliki hubungan apapun juga. David Logic berpendapat tentang Internet yang diibaratkan kehidupan jaman cowboy tanpa kepastian hukum di Amerika, yaitu: ”The Internet is a new frontier. Just like the Wild, Wild West, the Internet frontier is wide open to both exploitation and exploration. There are no sheriffs on the Information Superhighway. No one is there to protect you or to lock-up virtual desperados and bandits. This lack of supervision and enforcement leaves users to watch out for themselves and for each other. A loose standard called "netiquette" has developed but it is still very different from the standards found in "real life". Unfortunately, cyberspace remains wide open to faceless, nameless con artists that can carry out all sorts of mischief “

Seperti seorang hacker dapat masuk ke dalam suatu sistem jaringan perbankan untuk mencuri informasi nasabah yang terdapat di dalam server mengenai data base rekening bank tersebut, karena dengan adanya e-banking jaringan tersebut dapat dikatakan terbuka serta dapat diakses oleh siapa saja. Kalaupun pencurian data yang dilakukan sering tidak dapat dibuktikan secara kasat mata karena tidak ada data yang hilang tetapi dapat diketahui telah diakses secara illegal dari sistem yang dijalankan. Tidak kurang menghebohkannya adalah beredarnya gambar-gambar porno hubungan seksual/pornografi, misalnya antara seorang bintang sinetron Sukma Ayu dan Bjah, penyanyi yang sedang naik daun. Gambar-gambar tersebut beredar secara luas di Internet baik melalui e-mail maupun dalam tampilan website yang dapat disaksikan oleh siapa saja secara bebas. Pengungkapan kejahatan ini masih sangat kecil sekali, dikarenakan banyak kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pengungkapannya. Saat ini, bagi mereka yang senang akan perjudian dapat juga melakukannya dari rumah atau kantor hanya dengan mengakses situs www.indobetonline.com atau www.tebaknomor.com dan banyak lagi situs sejenis yang menyediakan fasilitas tersebut dan memanfaatkan fasilitas Internet banking untuk pembayarannya. E-commerce tidak sedikit membuka peluang bagi terjadinya tindak pidana penipuan, seperti yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Medan yang memasang iklan di salah satu website terkenal “Yahoo” dengan seolah - olah menjual mobil mewah Ferrary dan Lamborghini dengan harga murah sehingga menarik minat seorang pembeli dari Kuwait. Perbuatan tersebut dapat dilakukan tanpa adanya hubungan terlebih dahulu antara penjual dan pembeli, padahal biasanya untuk kasus penipuan terdapat hubungan antara korban atau tersangka.

Dunia perbankan melalui Internet (ebanking) Indonesia, dikejutkan oleh ulah seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah Master Web. Lelaki asal Bandung ini dengan sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia, (BCA). Steven membeli domain-domain dengan nama mirip www.klikbca.com (situs asli Internet banking BCA), yaitu domain wwwklik-bca.com, kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com. dan klikbac.com. Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya security untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu. Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli maka nasabah tersebut masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya. Diperkirakan, 130 nasabah BCA tercuri datanya. Menurut pengakuan Steven pada situs bagi para webmaster di Indonesia, www.webmaster.or.id, tujuan membuat situs plesetan adalah agar publik menjadi lebih berhati – hati dan tidak ceroboh saat melakukan pengetikan alamat situs (typo site), bukan untuk mengeruk keuntungan.

Menurut perusahaan Security Clear Commerce di Texas USA, saat ini Indonesia menduduki peringkat ke 2 setelah Ukraina dalam hal kejahatan Carding dengan memanfaatkan teknologi informasi (Internet) yaitu menggunakan nomor kartu kredit orang lain untuk melakukan pemesanan barang secara online. Komunikasi awalnya dibangun melalui e-mail untuk menanyakan kondisi barang dan melakukan transaksi. Setelah terjadi kesepakatan, pelaku memberikan nomor kartu kreditnya dan penjual mengirimkan barangnya, cara ini relatif aman bagi pelaku karena penjual biasanya membutuhkan 3 –5 hari untuk melakukan kliring atau pencairan dana sehingga pada saat penjual mengetahui bahwa nomor kartu kredit tersebut bukan milik pelaku barang sudah terlanjur terkirim.

Selain carding, masih banyak lagi kejahatan yang memanfaatkan Internet. Tentunya masih hangat dalam pikiran kita saat seorang hacker bernama Dani Hermansyah, pada tanggal 17 April 2004 melakukan deface dengan mengubah nama - nama partai yang ada dengan nama- nama buah dalam website www.kpu.go.id, yang mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemilu yang sedang berlangsung pada saat itu. Dikhawatirkan, selain nama – nama partai yang diubah bukan tidak mungkin angka-angka jumlah pemilih yang masuk di sana menjadi tidak aman dan dapat diubah, padahal dana yang dikeluarkan untuk sistem teknologi informasi yang digunakan oleh KPU sangat besar sekali. Untung sekali bahwa apa yang dilakukan oleh Dani tersebut tidak dilakukan dengan motif politik, melainkan hanya sekedar menguji suatu sistem keamanan yang biasa dilakukan oleh kalangan underground (istilah bagi dunia Hacker). Terbukti setelah melakukan hal tersebut, Dani memberitahukan apa yang telah dilakukannya kepada hacker lain melalui chat room IRC khusus Hacker sehingga akhirnya tertangkap oleh penyidik dari Polda Metro Jaya yang telah melakukan monitoring di chat room tersebut. Deface disini berarti mengubah atau mengganti tampilan suatu website. Pada umumnya, deface menggunakan teknik Structured Query Language (SQL) Injection. Teknik ini dianggap sebagai teknik tantangan utama bagi seorang hacker untuk menembus jaringan karena setiap jaringan mempunyai sistem keamanan yang berbeda-beda serta menunjukkan sejauh mana kemampuan operator jaringan, sehingga apabila seorang hacker dapat masuk ke dalam jaringan tersebut dapat dikatakan kemampuan hacker lebih tinggi dari operator jaringan yang dimasuki.

Kelemahan admin dari suatu website juga terjadi pada penyerangan terhadap website www.golkar.or.id milik Partai Golkar. Serangan terjadi hingga 1577 kali melalui jalan yang sama tanpa adanya upaya menutup celah tersebut disamping kemampuan Hacker yang lebih tinggi, dalam hal ini teknik yang digunakan oleh Hacker adalah PHP Injection dan mengganti tampilan muka website dengan gambar wanita sexy serta gorilla putih sedang tersenyum.

Teknik lain adalah yang memanfaatkan celah sistem keamanan server alias hole Cross Server Scripting (XXS) yang ada pada suatu situs. XXS adalah kelemahan aplikasi di server yang memungkinkan user atau pengguna menyisipkan baris-baris perintah lainnya. Biasanya perintah yang disisipkan adalah Javascript sebagai jebakan, sehingga pembuat hole bisa mendapatkan informasi data pengunjung lain yang berinteraksi di situs tersebut. Makin terkenal sebuah website yang mereka deface, makin tinggi rasa kebanggaan yang didapat. Teknik ini pulalah yang menjadi andalan saat terjadi cyberwar antara hacker Indonesia dan hacker Malaysia, yakni perang di dunia maya yang identik dengan perusakan website pihak lawan. Menurut Deris Setiawan, terjadinya serangan ataupun penyusupan ke suatu jaringan komputer biasanya disebabkan karena administrator (orang yang mengurus jaringan) seringkali terlambat melakukan patching security (instalasi program perbaikan yang berkaitan dengan keamanan suatu sistem). Hal ini mungkin saja disebabkan karena banyaknya komputer atau server yang harus ditanganinya. 

Dibawah ini ialah kejahata yang sering dilintasi oleh CyberCrime di Indonesia : 


Pencurian dan penggunaan account Internet milik orang lain . Salah satu kesulitan dari sebuah ISP (Internet Service Provider) adalah adanya account pelanggan mereka yang “dicuri” dan digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik, “pencurian” account cukup menangkap “userid” dan “password” saja. Hanya informasi yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan hilangnya “benda” yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunan dibebani biaya penggunaan acocunt tersebut. Kasus ini banyak terjadi di ISP. Namun yang pernah diangkat adalah penggunaan account curian oleh dua Warnet di Bandung.

Membajak situs web . Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh cracker adalah mengubah halaman web, yang dikenal dengan istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan mengeksploitasi lubang keamanan. Sekitar 4 bulan yang lalu, statistik di Indonesia menunjukkan satu (1) situs web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat digunakan untuk menjerat cracker ini?

Probing dan port scanning . Salah satu langkah yang dilakukan cracker sebelum masuk ke server yang ditargetkan adalah melakukan pengintaian. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan “port scanning” atau “probing” untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target. Sebagai contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server target menjalankan program web server Apache, mail server Sendmail, dan seterusnya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan melihat-lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah pagar terkunci (menggunakan firewall atau tidak) dan seterusnya. Yang bersangkutan memang belum melakukan kegiatan pencurian atau penyerangan, akan tetapi kegiatan yang dilakukan sudah mencurigakan. Apakah hal ini dapat ditolerir (dikatakan sebagai tidak bersahabat atau unfriendly saja) ataukah sudah dalam batas yang tidak dapat dibenarkan sehingga dapat dianggap sebagai kejahatan?
Berbagai program yang digunakan untuk melakukan probing atau portscanning ini dapat diperoleh secara gratis di Internet. Salah satu program yang paling populer adalah “nmap” (untuk sistem yang berbasis UNIX, Linux) dan “Superscan” (untuk sistem yang berbasis Microsoft Windows). Selain mengidentifikasi port, nmap juga bahkan dapat mengidentifikasi jenis operating system yang digunakan.

Virus . Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia . Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya. Kasus virus ini sudah cukup banyak seperti virus Mellisa, I love you, dan SirCam. Untuk orang yang terkena virus, kemungkinan tidak banyak yang dapat kita lakukan. Akan tetapi, bagaimana jika ada orang Indonesia yang membuat virus (seperti kasus di Filipina)? Apakah diperbolehkan membuat virus komputer?

Denial of Service (DoS) dan Distributed DoS (DDos) attack . DoS attack merupakan serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan target (hang, crash) sehingga dia tidak dapat memberikan layanan. Serangan ini tidak melakukan pencurian, penyadapan, ataupun pemalsuan data. Akan tetapi dengan hilangnya layanan maka target tidak dapat memberikan servis sehingga ada kerugian finansial. Bagaimana status dari DoS attack ini? Bayangkan bila seseorang dapat membuat ATM bank menjadi tidak berfungsi. Akibatnya nasabah bank tidak dapat melakukan transaksi dan bank (serta nasabah) dapat mengalami kerugian finansial. DoS attack dapat ditujukan kepada server (komputer) dan juga dapat ditargetkan kepada jaringan (menghabiskan bandwidth). Tools untuk melakukan hal ini banyak tersebar di Internet. DDoS attack meningkatkan serangan ini dengan melakukannya dari berberapa (puluhan, ratusan, dan bahkan ribuan) komputer secara serentak. Efek yang dihasilkan lebih dahsyat dari DoS attack saja.

Kejahatan yang berhubungan dengan nama domain . Nama domain (domain name) digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan dan merek dagang. Namun banyak orang yang mencoba menarik keuntungan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya dengan harga yang lebih mahal. Pekerjaan ini mirip dengan calo karcis. Istilah yang sering digunakan adalah cybersquatting. Masalah lain adalah menggunakan nama domain saingan perusahaan untuk merugikan perusahaan lain. (Kasus: mustika-ratu.com) Kejahatan lain yang berhubungan dengan nama domain adalah membuat “domain plesetan”, yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain. (Seperti kasus klikbca.com) Istilah yang digunakan saat ini adalah typosquatting.

IDCERT ( Indonesia Computer Emergency Response Team). Salah satu cara untuk mempermudah penanganan masalah keamanan adalah dengan membuat sebuah unit untuk melaporkan kasus keamanan. Masalah keamanan ini di luar negeri mulai dikenali dengan munculnya “sendmail worm” (sekitar tahun 1988) yang menghentikan sistem email Internet kala itu. Kemudian dibentuk sebuah Computer Emergency Response Team (CERT). Semenjak itu di negara lain mulai juga dibentuk CERT untuk menjadi point of contact bagi orang untuk melaporkan masalah kemanan. IDCERT merupakan CERT Indonesia .

Sertifikasi perangkat security . Perangkat yang digunakan untuk menanggulangi keamanan semestinya memiliki peringkat kualitas. Perangkat yang digunakan untuk keperluan pribadi tentunya berbeda dengan perangkat yang digunakan untuk keperluan militer. Namun sampai saat ini belum ada institusi yang menangani masalah evaluasi perangkat keamanan di Indonesia. Di Korea hal ini ditangani oleh Korea Information Security Agency.

Dengan demikian maka terlihat bahwa kejahatan ini tidak mengenal batas wilayah (borderless) serta waktu kejadian karena korban dan pelaku sering berada di negara yang berbeda. Semua aksi itu dapat dilakukan hanya dari depan komputer yang memiliki akses Internet tanpa takut diketahui oleh orang lain/ saksi mata, sehingga kejahatan ini termasuk dalam Transnational Crime/ kejahatan antar negara yang pengungkapannya sering melibatkan penegak hukum lebih dari satu negara.
Mencermati hal tersebut dapatlah disepakati bahwa kejahatan IT/ Cybercrime memiliki karakter yang berbeda dengan tindak pidana umum baik dari segi pelaku, korban, modus operandi dan tempat kejadian perkara sehingga butuh penanganan dan pengaturan khusus di luar KUHP. Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya haruslah di antisipasi dengan hukum yang mengaturnya dimana kepolisian merupakan lembaga aparat penegak hukum yang memegang peranan penting didalam penegakan hukum, sebab tanpa adanya hukum yang mengatur dan lembaga yang menegakkan maka dapat menimbulkan kekacauan didalam perkembangannya. Dampak negatif tersebut menimbulkan suatu kejahatan yang dikenal dengan nama “CYBERCRIME” yang tentunya harus diantisipasi dan ditanggulangi. Dalam hal ini Polri sebagai aparat penegak hukum telah menyiapkan unit khusus untuk menangani kejahatan cyber ini yaitu UNIT V IT/CYBERCRIME Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri.



sumber : 



keterangan : Shift 2 ( 09.30 )

Selasa, 05 Juni 2012

Again, male Sumatran Elephants Found Dead


Again, male Sumatran Elephants Found Dead

| Thursday, May 31, 2012 | 17:41

- A male Sumatran elephants found dead in a conservation area Tesso Nilo National Park, Riau Province, on Thursday (5/31/2012). This is the first elephant was found dead in one piece. Previously was a skeleton.- Kuppin Simbolon "This male elephants are estimated to die one day," said the head of Tesso Nilo National Park, Kuppin Simbolon.He explained that the first elephant carcass was found by officers Tesso Nilo National Park Authority and a member of WWF Riau, on Thursday morning. According to him, that poor elephant tusks were intact. However, the cause of death not yet certain."The team veterinarian from the Great Hall of the Natural Resources Conservation Riau is now headed to the scene to be sure," said Kuppin.Location of the discovery of the dead elephant in the Sei Tread precisely, Lubuk Village Flower Flower, Pelalawan District, Riau. In the area of ​​oil palm plantations are owned by residents. With the discovery of elephant carcasses, during 2012 there have been four Sumatran elephants were found dead in Riau Province.Previously, there were three dead elephants. A strong suspicion that the elephants are a group of wild elephants in Tesso Nilo area.The three elephants were found dead earlier in the village of Gondai Base, District of Idioms, Pelalawan. Its location on the banks of the river in a forest not far from Tesso Nilo National Park. Carcass discovery area is the path of wild elephants, whose condition is now deteriorating due to conversion of land into oil palm plantations."This is the first elephant was found dead in one piece. Previously already a skeleton," said Kuppin.

Football Supporters Group Bus Attacked in Boyolali Ball

Football Supporters Group Bus Attacked in Boyolali Ball

Monday, June 4, 2012 6:30 pm

Metrotvnews.com, 
Boyolali: Chaotic antarsuporter endless stream of balls in Indonesia the world of football. In Solo, Central Java, on Sunday (3/6), PSIS Semarang party supporters attacked a group of stone throwing by suspected supporters Persis Solo. Consequently, glass bus carrying fans nicknamed the Blue Panzer broke out.Perstiwa occurs when the group home after watching the Blue Panzer Division continued action Home Prima Liga Indonesia Sportindo (LPIS) in Manahan Stadium, Solo.In the middle of the road, suddenly a group of people with the dominance of the red dress and attributes of their block. Those people directly throwing stones at the Blue Panzer. The red color that dominates the destroyer group attribute is a color of pride disinyali supporters called Persis Solo Pasoepati.Almost around the glass bus carrying supporters PSIS hit by a rock fall apart. This stone-throwing incidents occurred in the Solo-Semarang street, exactly in the District Banyudono, Boyolali, Central Java.Luckily, there were no fatalities or injuries in the incident. Further uproar can be prevented. Panzer Group Blue immediately while the police secured party officials expelled the red dress.Furthermore, all members of the Blue Panzer brought to Mapolres Boyolali for Boyolali briefed by Police Chief Adjunct Senior Commissioner Police Hasto Raharjo. Police asked the fans PSIS remain calm and not fall for less provocation to retaliate.The police then escorted the Blue Panzer fans return to Semarang. While the group of supporters who use motorcycles are required to spend the night beforehand to avoid things that are not desirable.Meanwhile, a match that was previously held host Persis Solo managed to win over PSIS Semarang with a score of 2-1. 

Indonesian smoke cigarettes quarter of a trillion


Indonesian smoke cigarettes quarter of a trillion

The Jakarta Post, Jakarta | Thu, 05/31/2012 18:21

Sixty-five million people of Indonesia to spend Rp 100 trillion (U.S. $ 10.4 billion) to buy 225 billion cigarettes each year, doctors say.Even worse, the number of smokers in this country has increased by 0.9 percent per year between 2000 and 2008, according to the Indonesian Doctors Association (IDI).Underage smoking also increased, according to IDI. Only 7 percent of people aged 15-19 smoked in 1995. In 2010, the figure was 19 percent.World Health Organization recently reported that Indonesia has the largest population of smokers in the world after China and India.